Diberdayakan oleh Blogger.

Cegah Bernasib seperti Nexmedia, TV Berbayar Harus Berinovasi

Share & Comment

Untuk mencegah perusahaan dengan bisnis TV berbayar seperti Nexmedia berhenti siaran, Ketua Bidang Penyiaran Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Hardijanto Saroso menyampaikan sejumlah saran.





Salah satu yang bisa dilakukan perusahaan, kata Hardijanto, adalah dengan berinovasi, misalnya dengan mengeluarkan produk bundling. "Misalnya tayangan sepak bola berbayar hanya bisa ditonton di PT A dengan stasiun TV free to air B. Sedangkan di tempat lain tidak bisa," ujarnya, Senin, 29 Juli 2019.





Selain itu, kata Hardijanto, cara lainnya adalah dengan mulai mengembangkan interactive TV, dengan mengembangkan bisnis mereka dengan berbasis internet. “Misalnya ada liga Champion hanya jalan di channel tertentu di kabel tertentu, itu akan jadi solusi meski sementara, karena program tersebut pasti mahal,” kata Hardijanto.





Hardijanto juga menilai secara umum industri TV berbayar di Indonesia memang sedang dalam tekanan. Tekanan terjadi karena para pelaku usaha kesulitan dalam menyeimbangkan antara pendapatan dengan biaya operasional.





Berdasarkan hitungannya, sebuah perusahaan TV berbayar baru dapat bertahan minimum jika memiliki jumlah pelanggan mencapai 500.000 – 750.000 pelanggan dengan rata-rata pembayaran sebesar Rp 200.000 per bulan.





Bahkan dengan angka tersebut, menurut Hardijato, keuntungan yang dibukukan oleh pelaku usaha bisnis TV berbayar masih tipis. “Jumlah income untuk mendukung kegiatan operasional cukup sulit,” kata Hardijanto.





Hardijanto menambahkan kebiasaan orang Indonesia yang gemar menonton program lokal juga membuat bisnis TV berbayar kurang bergairah. Sejumlah program asing yang ditawarkan oleh TV berbayar justru tidak laku. Karena masyarakat justru berlangganan TV berbayar untuk memperoleh gambar yang jernih saat menonton tayangan lokal.





Sebelumnya PT Mediatama Anugerah Citra dikabarkan bakal berhenti melakukan siaran untuk Nexmedia per 31 Agustus 2019. Terkait hal ini, Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (induk perusahaan Nexmedia) Sutanto Hartono menyatakan perusahaan memang sedang melakukan konsolidasi pelayanan konten siaran berbayarnya





"Kami memang memutuskan untuk mengkonsolidasikan pelayanan content / siaran berbayar kami," kata Sutanto. Ia menjelaskan perusahaan sedang fokus untuk bertransisi ke layanan siaran over the top (OTT).





"Sejak beberapa waktu lalu, kami sudah memperkenalkan layanan berbayar (subscription) melalui platform OTT Vidio Premier. Kami yakin bahwa OTT merupakan platform yg lebih tepat untuk memberikan berbagai layanan kepada pengguna dengan makin mudah akses layanan internet di seluruh Indonesia," ucap Sutanto.





Kabar Nexmedia berhenti bersiaran di antaranya juga didapat dari surat elektronik yang diterima oleh pelanggan Nexmedia. Di dalam surat itu disebutkan sebagai apresiasi terakhir Nexmedia, para pelanggan akan diberikan tayangan gratis selama 1 bulan mulai dari 1 Agustus – 31 Agustus 2019 atau sebelum tayangan siaran Nexmedia berhenti.





PT Mediatama Anugerah Citra didirikan oleh Dian Khrisna Mukti. Pertama kali Nexmedia mengudara pada 23 November 2011 atau 8 tahun lalu. Program yang disajikan antara lain film, olah raga, hiburan, pendidikan, anak-anak dan berita.





Sumber: Tempo





ingin hunian anda rapi dan bersih, kami dapat membantu anda, klik jasa bersih bersih jogja untuk mendapatkan pelayanan terbaik


Tags: , , ,

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

 

Popular Content

Recent Posts

Why to Choose RedHood?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas nec vestibulum lorem. Nam ultricies dolor nulla, ut congue odio ultrices. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas nec vestibulum lorem.
Copyright © KONVEKSINDO JOGJA | Designed by Templateism.com