PT Waskita Karya Realty (Waskita Realty) punya ambisi besar di bisnis properti, yaitu mematok laba bersih Rp 1 triliun pada tahun 2024 atau 2025. BUMN properti yang didirikan pada 16 Oktober 2014 ini berambisi menjadi perusahaan properti terbesar di Indonesia. Tukijo, yang memegang tongkat komando di Waskita Realty, berkomitmen membesarkan bisnis perusahaan yang menggarap segmen bisnis aero city di bandara, transit oriented development (TOD) di sepanjang tol dan jalur kereta api, apartemen dan perkantoran, serta lini bisnis perumahan yang salah satunya membangun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Saat ini, segmen apartemen masih menjadi andalan pendapatan Waskita Realty. Porsi pendapatan dari penjualan apartemen ini berkisar 60%-70%. “Umur Waskita Realty kurang dari lima tahun. Sekarang, kami memang belum besar, namun saya menargetkan dalam waktu lima tahun ke depan akan bisa bersaing dengan perusahaan properti yang lain,” kata Tukijo saat dijumpai SWA di ruang kerjanya, di Gedung Waskita, Cawang, Jakarta, pada pekan kedua Mei 2019.
Tukijo, yang ditunjuk sebagai CEO Waskita Realty di tahun 2016, berkomitmen membesarkan profit dan skala bisnis perusahaan. Guna memuluskannya, dia melakukan transformasi, antara lain merekrut karyawan dari generasi milenial yang porsinya telah mencapai 90% dari jumlah total pegawai sekitar 200 orang, melakukan inovasi produk dan pemasaran, melakukan rebranding, membangun budaya perusahaan, menggaet agen pemasaran, mengubah tata ruang interior kantor menjadi bernuansa modern dan milenial, mempraktikkan budaya inovasi, bersikap egaliter, meningkatkan kejujuran, disiplin, serta menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes) pada Maret 2018 senilai Rp 300 miliar untuk memperkuat struktur permodalan dan membiayai ekspansi atau akuisisi lahan.
Gaya kepemimpinan Tukijo adalah mengasuh karyawan. Sebagai contoh, dia hanya memberikan gambaran umum atau arahan kepada karyawan serta memercayai kompetensi pegawai yang diyakini mampu mewujudkan proyek atau target perusahaan. “Saya di sini tidak merasa sebagai pimpinan, tapi sebagai koordinator dan saya inginnya tidak dilayani, tapi saling bekerjasama. Kami memiliki visi yang sudah ditargetkan, artinya semua insan perusahaan harus mampu menjalankan tugas,” tutur pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 4 Maret 1961 ini mengenai kiatnya memimpin perusahaan. Pengalaman Tukijo mengerjakan properti, seperti pembangunan Hotel Shangri-La, Jakarta, dan berkutat di bisnis konstruksi, merupakan keunggulannya dalam menakhodai Waskita Realty.
Sebagai informasi, Tukijo berkarier di PT Waskita Karya (Persero) Tbk., induk perusahaan Waskita Realty, sejak 1983. Ayah tiga anak ini pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Gedung Waskita Karya dan menduduki sejumlah posisi strategis di induk perusahaan. Karena itu, sepak terjangnya di bisnis konstruksi dan properti tidak perlu diragukan lagi.
Sebelum berkarier di BUMN konstruksi ini, Tukijo sempat menjadi tukang bangunan dan kayu di Sukoharjo. Kala itu, dia masih bersekolah di Sekolah Teknik Menengah (Jurusan Bangun Air). Setelah merampungkan sekolah di tahun 1979, dia merantau ke Pontianak, Kalimantan Barat, mengikuti jejak kakaknya, dan bekerja sebagai konsultan bangunan di proyek yang dikerjakan oleh Waskita Karya. Nah, momentum ini membuka kariernya di Waskita Karya. Dia melamar dan diterima sebagai pegawai Waskita Karya. Selama 10 tahun, dia berkarier di Pontianak. Di tahun 1992, dia digeser ke Jakarta dan menangani beragam proyek properti hingga saat ini.
Pengalaman Tukijo di Waskita Karya itu ditransfer ke Waskita Realty. Dalam membangun proyek properti, seperti dituturkannya, Waskita Realty mengakuisisi lahan atau menggunakan lahan kosong milik Waskita Karya yang dikerjakan dengan skema bagi hasil.
Untuk target konsumen, perseroan membidik konsumen kelas menengah-atas lantaran rata-rata harga apartemen sebesar Rp 700-an juta/unit. Namun, dia menggarisbawahi bahwa Waskita Realty mengubah strategi dalam merespons dinamika bisnis properti yang cukup menantang ini. Strateginya, fokus mengembangkan proyek properti yang terintegrasi dengan transportasi publik, apartemen, dan gedung perkantoran prestisius yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia untuk mendapatkan profit.
Selain mencari laba, perseroan berkomitmen menyokong program pemerintah dalam menyediakan perumahan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang kebutuhannya mencapai 11 juta per tahun. “Kami memiliki tanah 5 hektare dan akan kami kembangkan untuk rumah tipe 36 atau tipe 40 yang berlokasi di Bekasi,” Tukijo menerangkan.
Di sisi lain, dia berhasil menggulirkan proyek properti dalam rentang tahun 2016-2018, yaitu Teraskita Hotel & Office tower di Jakarta Timur, The Reiz Condo Apartment di Medan, Brooklyn (apartemen, ritel, dan SOHO/small office home office) di Tangerang, apartemen Yukata Suites di Alam Sutera, Nines Plaza & Residence di BSD Serpong, Apartemen Solterra Place di Jakarta Selatan, 88 Avenue (superblok, apartemen, kantor, dan plaza) di Surabaya, Waskita Rajawali Tower (gedung perkantoran) di Jakarta Timur, Teraskita Hotel di Bandung dan Makassar, serta Vasaka Bali (kompleks perumahan).
Tukijo mengklaim, kelebihan produk properti Waskita Realty yaitu lokasinya di kawasan premium, merancang area lahan yang terasa luas di lahan terbatas, memiliki konsep smarthome yang dilengkapi dengan tata letak multifungsi serta teknologi termutakhir yang harganya terjangkau. Hal seperti demikian merupakan strateginya untuk menggaet konsumen milenial yang menginginkan produk properti yang smart city atau instragamable.
Demi memikat konsumen, perseroan mengandeng agen properti untuk menawarkan program khusus di hari-hari besar, seperti Idul Fitri, Natal, dan Imlek. “Kami juga ada KPR milenial yang bekerjasama dengan bank pemerintah yang bisa memberikan kredit gaya milenial,” ujar lulusan Teknik Sipil Universitas Panca Bhakti, Pontianak ini.
Beragam pendekatan inovatif dan kreatif itu menyokong kinerja bisnis. Laba bersih Waskita Realty pada 2018 senilai Rp 168 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Laba di tahun 2016, menurut Tukijo, sebesar Rp 45 miliar. Di tahun berikutnya, profit perseroan melonjak senilai Rp 60 miliar serta naik menjadi Rp 125 miliar di tahun 2017. “Laba bersih di tahun 2019 ditargetkan tumbuh 20%-30% atau lebih dari Rp 200 miliar,” ujarnya tandas.
Di samping itu, Tukijo berhasil menyukseskan pendirian tiga anak usaha, yaitu PT Waskita FIM Perkasa Realti, PT Waskita Modern Realti, dan PT Hotel Karya Indonesia, serta berkolaborasi dengan BUMN lainnya, seperti Pertamina untuk mengembangkan lahan di Yogyakarta. Tahun ini, perseroan fokus pada penyelesaian izin dan pembangunan Teraskita Hotel di Nanggroe Aceh Darussalam dan 88 Avenue di Surabaya.
Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/management/sepak-terjang-tukijo-melejitkan-waskita-realty
Sri Niken Handayani & Vicky Rachman; Riset: Hendi Pradika
rumah berantakan, kotor, dan kurang nyaman? klik cleaning service rumah jogja untuk mendapatkan solusi terbaik